JAKARTA - Pasangan mata uang USD/CAD bergerak stabil di sekitar level 1,3800 pada perdagangan sesi Asia Senin.
Pergerakan ini dipengaruhi oleh harga minyak yang menguat di tengah kekhawatiran gangguan pasokan global. Dolar Kanada (CAD) mendapat dukungan dari kenaikan minyak karena Kanada merupakan salah satu eksportir minyak terbesar ke Amerika Serikat.
Harga West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan dekat US$57 per barel. Kenaikan ini terjadi seiring meningkatnya ketegangan geopolitik, khususnya antara Amerika Serikat dan Venezuela, yang sempat mengejar kapal tanker minyak di wilayah perairan Venezuela setelah penyitaan dua tanker bulan ini.
Selain itu, perhatian pasar juga tertuju pada Eropa Timur. Ukraina menyerang sebuah tanker Rusia di Laut Mediterania untuk pertama kalinya, menandai eskalasi dalam konflik regional. Serangan sebelumnya terjadi terhadap fasilitas Lukoil di Laut Kaspia, menambah ketidakpastian pasokan energi global.
Dukungan dari Kenaikan Harga Minyak terhadap Dolar Kanada
CAD sebagai mata uang komoditas mendapatkan dorongan positif ketika harga minyak naik. Kanada, sebagai eksportir minyak utama, cenderung memperoleh manfaat langsung dari kenaikan harga minyak mentah, sehingga USD/CAD bisa berada di tekanan untuk melemah.
Investor global masih mencermati risiko geopolitik yang memengaruhi aliran pasokan minyak mentah. Ketidakpastian ini membuat harga minyak dan Dolar Kanada bergerak saling terkait. Pergerakan ini menjadi faktor penting bagi pelaku pasar forex dalam menilai arah pasangan USD/CAD.
Di sisi lain, pergerakan CAD juga dipengaruhi oleh sentimen risiko global. Ketika kekhawatiran terhadap pasokan minyak meningkat, mata uang Kanada sering mengalami apresiasi karena prospek ekonomi energi yang lebih kuat.
Faktor Penahan USD/CAD dari Dolar AS
Meskipun CAD mendapat dukungan dari harga minyak, sisi bawah pasangan USD/CAD terbatas karena Dolar AS masih menguat. Sentimen hati-hati terhadap prospek kebijakan Federal Reserve (The Fed) mendorong investor mempertahankan posisi di USD.
Presiden Federal Reserve Bank of Cleveland, Beth Hammack, menyatakan bahwa kebijakan moneter saat ini berada pada posisi yang tepat untuk menunggu dan mengevaluasi efek pemotongan suku bunga sebesar 75 basis poin pada kuartal pertama. Pernyataan ini memperkuat pandangan pasar bahwa suku bunga kemungkinan besar akan dipertahankan.
Data dari CME FedWatch menunjukkan probabilitas 79% suku bunga akan dipertahankan pada pertemuan The Fed bulan Januari, naik dari 75,6% minggu sebelumnya. Sementara probabilitas pemotongan 25 basis poin turun menjadi 21% dari 24,4%, menegaskan ekspektasi stabilitas Dolar AS.
Sentimen Konsumen dan Dampaknya pada Pasar Forex
Selain faktor moneter, sentimen konsumen Amerika Serikat juga memengaruhi pergerakan USD/CAD. Laporan University of Michigan menunjukkan Indeks Sentimen Konsumen direvisi turun menjadi 52,9 di bulan Desember dari 53,3 sebelumnya. Indeks Ekspektasi Konsumen turun menjadi 54,6 dari 55,0.
Ekspektasi inflasi satu tahun direvisi naik menjadi 4,2% dari 4,1%, menunjukkan tekanan harga yang masih membayangi prospek ekonomi. Data ini turut memengaruhi ekspektasi pasar terhadap kebijakan The Fed dan pergerakan Dolar AS di pasar valuta asing.
Secara keseluruhan, pasangan USD/CAD dipengaruhi kombinasi faktor harga minyak, risiko geopolitik global, dan ekspektasi kebijakan moneter AS. Kenaikan harga minyak memberikan dukungan bagi CAD, sementara Dolar AS mendapat tekanan dari sentimen ekonomi dan kebijakan moneter, menjaga pasangan ini berada di kisaran stabil sekitar 1,3800.